Sistem Operasi Android

Sistem Operasi Android


Dalam buku  24 Jam Pintar Pemrograman Android #1 dijelaskan Platform Android adalah kernel Linux versi 2.6 yang cukup responsible untuk berbagai driver device, sumber daya akses, manajemen daya, dan tugas lainnya.  Driver perangkat yang disediakan meliputi display, kamera, keypad, WiFi, kartu memori, audio, dan IPC (interprocess comunication). Meskipun inti dari Android adalah Linux, namun tidak semuanya, contohnya seperti T-Mobile G1 yang dikembangkan menggunakan  bahasa Java dan dijalankan melalui VM Dalvik.
Sejumlah C/C++ librari berada di tingkat berikutnya, yakni di atas kernel seperti OpenGL, WebKit, FreeType, Secure Socket Layer (SSL), C runtime library (libc), SQLite, dan Media. Librari Sistem C  berdasarkan Berkeley Software Distribution (BSD) disetel (untuk kira-kira setengah ukuran aslinya) untuk tertanam berbasis Linux perangkat. Media librari berdasarkan pada OpenCORE PacketVideo itu. Librari ini mampu untuk merekam dan pemutaran format audio dan video. 
Perangkat berbasis android hanya mempunyai satu layar foreground. Normalnya saat menghidupkan android, yang pertama terlihat adalah home. Kemudian bila menjalankan sebuah aplikasi, misalnya catur, User Interfacenya (UI) akan menumpuk di atas layar sebelumnya (home). Kemudian bila melihat help-nya catur, maka UI help akan menimpa UI sebelumnya (catur), begitu seterusnya. Semua proses diatas direkam di application stack oleh sistem Activity manager. Menekan tombol back hanya kembali ke halaman sebelumnya. Analoginya mirip dengan browser dimana ketika meng-klik tombol back browser akan kembali menampilkan halaman sebelumnya. 

Setiap User Interface diwakili oleh kelas Activity (Activity class). Setiap activity mempunyai siklus, dapat dilihat di gambar 2.2. Sebuah aplikasi dapat terdiri dari satu atau lebih activity yang diproses dalam Linux.
Siklus Activity


  1. Activity
Normalnya setiap activity menampilkan satu buah user interface kepada pengguna. Misalnya sebuah activity menampilkan daftar menu minuman, kemudian pengguna dapat memilih satu jenis minuman. Contoh lainnya pada aplikasi sms, dimana satu activity digunakan untuk menulis pesan, activity berikutnya untuk menampilkan nomor kontak tujuan, atau activity lainnya digunakan untuk menampilkan pesan-pesan lama. Meskipun activity-activity diatas terdapat dalam satu aplikasi sms, namun masing-masing activity berdiri sendiri. Untuk pindah dari satu activity ke activity lainnya dapat melakukan suatu even misalnya tombol diklik atau melalui trigger tertentu. 
  1. Service 
Service tidak memiliki user interface, namun berjalan di belakang layar. Misalnya music player, sebuah activity digunakan untuk memilih lagu kemudian di-play. Agar music player bisa berjalan di belakang aplikasi lain maka harus menggunakan service
  1. Intens 
Intens adalah mekanisme untuk menggambarkan sebuah action secara detail seperti bagaimana cara mengambil sebuah foto. 
  1. Content Providers 
Menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya kita menggunakan aplikasi berbasis peta (MAP). Activity membutuhkan cara untuk mengakses data kontak untuk prosedur navigasi. Di sinilah peran content providers. 
  1. Resource 
Resource digunakan untuk menyimpan file-file non-coding yang diperlukan pada sebuah aplikasi misalnya file icon, file gambar, file audio, file video atau yang lain. Gambar berformat JPG atu PNG sebuah aplikasi biasanya disimpan dalam folder res/drawable, icon applikasi disimpan dalam res/drawable-ldpi dan file audio disimpan dalam folder res/raw. File XML untuk membentuk sebuah user interface disimpan dalam folder res/layout.




No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top